Karna kau tau siapa temanku, maka kuceritakan ini padamu.
Aku sudah pernah bercerita tentang perjalananku ke Eropa,
seorang diri untuk jenguk kakak yang baru lahiran disana. Jadi gak perlu aku
ceritakan lagi kan? Karena capek nulisnya, bukan.. capek mikirnya.
*ganti image*
Semester 6 masa perkuliahan, seru, deg-degan, agak
kewalahan, karena harus mempersiapkan diri buat yang namanya internship, pake
bahasa enggres biar so maju, bahasa ibunya sih namanya… Kerja Praktek, Kerja
Profesi atau apapun kalau disingkat bisa jadi KP; Kerja Pertama, Kerja Puasa,
Kerja Perjaka, Kerja Pelan-pelan, Kerja Panjaaaaang, Kerja Pendek, Kerja
Palalupeang ya gitu pukuknya.
Persiapannya? Hectic, chaos, tumultuary, atau apapun yang
bisa menggambarkan betapa gemparnya hidup gue nyiapin portfolio dan kirim email
kesana kemari. Tujuan intern gue adalah sebuah ahensi. Iya, ahensi yang katanya
kalau kerja suka jahat, disuruh nyapu, nyuci, nyetrika..bukan, itu ahensi buat
nyiapin TKW pergi ke Arab. Bukan itu maksudnya, walaupun pantes.
Advertising Agency yang artinya.. *googling dulu* *ga
nemu* *yaudah* dari 1 bulan sebelum Semester Pendek, gue mempersiapkan
dengan sangat. CV dan Portfolio yang agak dibuai-buai dengan pesan singkat,
seperti.. “terima gue atau nyesel”, “berani nolak gue…bapak gue jendral tau”,
eh masuk buaian nggak?
Lebih tepatnya, mempromosikan diri supaya yang baca CV
dan portfolio itu yakin kalau gue adalah orang yang tepat, belum berpengalaman
dan ingin mendapatkan banyak pengalaman, baik yang pahit, yang manis, yang
kecut, pokoknya gue bakal makan tai-tainya kerja di Ad Agency *so iye*.
Yang masuk ke dalam resolusi tahun 2012, dan gak kesampean
adalah intern di Singapur. Bukannya mau so jago nih, tapi penasaran kerja
bareng orang luar, penasaran pengen ngelatih bahasa, ngobrol sehari-hari pake
bahasa enggres walau gabisa, tapi harus dipaksa.. gitu katanya. Bukan tanpa
usaha, khusus yang ini sampai di telfon ke kantornya, tapi mereka bilang kalau
tahun ini lagi jarang projek, jadi sayang kalau intern disitu nanti
pengalamannya malah minim. Inget udah kirim berpuluh-puluh email ke beberapa
Agency di Jakarta, beberapa multinasional dan.. ga ada satupun yang menjawab
sampai detik-detik menuju semester pendek. Ada sih yang jawab macem basa basi
babi gitu kaya “ntar ya emailnya di forward ke bagian ini dulu..bagian itu
dulu…” terus aja.. sampai waktu yang tak terbatas. Katanya emang harus rajin difollow-up emailnya, karena kadang ada yang masuk ke spam atau ketutup sama email-email lainnya. Ide muslihat adalah membuat nama subjek email semenarik mungkin supaya kebaca paling pertama; "Buka email ini atau nyawa melayang", "Video sex anak SMA", atau bahkan "Selamat! anda mendapatkan tiket gratis ke Hawai". Gajadi, soalnya kalau dibuka emailnya pasti juga gak akan diterima.
Sampai akhirnya ada waktu dimana gue duduk menyendiri
seorang diri di sebuah kafe deket kampus, Gaza yang belum launching. Sambil
bertanya apa yang salah dengan email yang dikirim, tiba-tiba seorang dosen
mengirimkan sebuah pesan bermakna yang menawarkan tempat internship. Atas dasar
keputusasaan, gak mikir panjang langsung kirim email dan langsung diterima,
bukan multinasional tapi aseli buatan anak bangsa. Yasudah, jika disana
rejekinya maka jangan disia-siakan, jangan setengah-setengah kerjanya, harus
tetep menunjukan integritas tinggi, tunjukkan bahwa kamu makhluk berdedikasi
tinggi juga, pesan mama.
Besoknya langsung cari kosan ke Jakarta ditemani seorang
senior semasa SMA yang juga anak rantau dari Bandung. Gak lama ketemu, cipika
cipiki tiba-tiba ada telfon masuk dari nomor gak dikenal, tapi 021..firasat
aneh.. tapi nyata. Iya, tawaran kerja di sebuah agency multinasional yang udah
dikeceng, dikebet, disebut namanya setiap berdoa. Atas azas profesionalisme, apa
yang sudah dipilih harus diterima dengan lapang dada. Kandas. Empat hari
setelah kerja.. ada telfon berdering dari 021 (lagi), tawaran kerja di agency
multinasional yang lain, yang lagi-lagi saya (terpaksa) tolak karena apa mau
dikata. Kacau.
2 bulan setengah ngerasain hidup di kota orang, puas karena
akhirnya diselebrasi dengan konser The Cardigans yang gak bawain lagu Carnival
itu tapi gapapa soalnya bawain lagu Communication. Akhir dari semuanya, nilai
KP gue cuma dapet B padahal kalau kerja ga pernah setengah-setengah, dapet
nilai 100 dari pakbos, dikasih komentar ‘Mutu Kerja Tinggi’ lagi, cuma dapet B
gara-gara nulis laporannya kurang sistematis. Iyee, tau kan gue kl nulis
gimana..penuh dengan klosur. Geram. Miris. Tapi yaudah.
…..